Friday, May 20, 2011

Kuliner Bandung (Roemah Nenek, Rasa Bakery & Cafe, Warung Lela)

Selesai berkunjung ke Museum Geologi, kami janjian untuk bertemu dengan senior kami yang kebetulan di bandung juga. Mereka adalah pasangan Dira dan Wawan. Kami sepakat untuk nge-lunch bareng.

Setelah kontak-kontak, akhirnya kami bertemu di depan Gedung Sate. Tanpa basa-basi, kamipun meluncur menuju tempat makan. Tanpa tau kemana kami menuju (karena cuma ngikutin mobil mereka dari belakang), akhirnya kami sampai di sebuah Rumah Makan yang lumayan cozy.

Ternyata Rumah Makan tersebut bernama Roemah Nenek. Berada di wilayah Cilaki, beralamat di Jl. Taman Cibeunying Selatan No. 47 Bandung.

Suasananya sungguh homey, nyaman sekali. Yaaa... seperti kita sedang berada di Rumah Nenek kita gitu lah. Hahaha... Apalagi dipadu dengan aliran instrumen musik yang jazzy menambah suasana menjadi semakin nyaman.

Makanannya enak, minumannya juga enak. Lebih enak lagi karena kami ditraktir oleh Dira & Wawan. Pokoknya recommended lah buat rujukan untuk makan kalo lagi ke Bandung.

Puas makan siang, waktunya mencari pencuci mulut. Lagi-lagi kami menjadi ekor, dan sampailah kami di sebuah cafe eskrim dan roti yang bernama Rasa Bakery and Cafe. Beralamat di Jl. Tamblong No.15, suasana cafe sedikit klasik. Berarsitek jaman kolonial seperti gedung-gedung bersejarah yang kami kunjungi sebelumnya.

Begitu buka buku menu, aku langsung bimgung. Karena begitu banyak pilihan ice cream yang tersedia. Akhirnya aku memesan satu diantara sekian banyak pilihan menu.

Tak berselang lama, datanglah ice cream-ice cream pesanan kami. Rasanya? ya rasa ice cream. Mereka begitu kreatif dalam menyajikan ice cream-nya.


Memadukan berbagai bahan, buah, dan makanan, sehingga memakan ice cream menjadi lebih seru. Dan tentunya rasanya lebih menarik dan unik.

Hanya satu kekurangan yang ada di cafe ini, yaitu NO SMOKING! Hahaha... Jadi ya aku ngerasa ada yang kurang dari acara cuci mulut ini.


Seusai acara cuci mulut, kamipun berpisah. Dira dan Wawan kembali ke peraduannya, dan aku dan Nasyih balik ke ITB buat ngejemput si Penyo. Ditemani rintik hujan, dan dengan mengandalkan feeling-ku, sampailah kami di ITB.


Kami tidak langsung balik ke kost, tapi kami iseng mampir ke daerah Dago, wilayah pegunungan di Bandung.  Banyak cafe terdapat disana. Dan pilihan kami jatuh ke Warung Lela (Wale). Suasana pegunungan terasa begitu sejuk dan nyaman, ditambah lagi rintik-rintik gerimis menambah suasana romantis. Sayang, aku ke dago bersama para pria kesepian. Wakakaka... Karena sudah lelah, aku tidak sempat mengambil foto suasana Dago. Sayang sekali, tapi ya gimana lagi, yang penting cangkruk

bersambung...

No comments:

Post a Comment